Aku Selalu Bangga Punya Kau

Aku Selalu Bangga Punya Kau

Suara handphone berbunyi pertanda sms masuk di malam yang cerah. Bergegas kubuka dan aku melihat ada telkomsel call me dari sebuah nomor yang tentunya sangak akrab bagiku. Sebuah nomor yang selalu menemaniku. Dari pagi sampai nanti aku terjaga. Rasa bahagia bercampur benci bergelayut dalam hati. Untuk apa lagi dia menyuruhku menghubungi. Namun,lagi-lagi memang sampai mati aku takkan pernah bisa membencimu. Walau beribu salah,maaf akan selalu ada. Kuhubungi nomor itu. Dan...

Perjalanan hidup di dunia tentunya ada pertemuan dan ada perpisahan. Siapapun tidak bisa mengelak dari keniscayaan hukum kehidupan itu. Begitu juga aku. Pertemuan yang tidak disengaja 4 tahun silam memang sudah takdir Tuhan. Semua orang seolah bersukacita meributkan dan menyebarkan tentang kita. Takkan pernah cukup cerita yang bisa dituturkan dalam lembaran sejarah. Takkan pernah ada kata yang bisa mewakili pergulatan perasaaan saat bersamamu. Dan tidak akan ada yang benar-benar mengerti apa yang kita rasakan. Aku menggenggam erat tanganmu di sebuah sudut meja di pajawan. Kubisikkan di belakang daun telingamu “ aku akan mengambil jalan ini bersamamu”.

Tidak seperti yang diperkirakan banyak orang,ternyata cinta itu tidak lekang dimakan zaman.Bahkan kita pernah mengandaikan bahwa kita adalah dua ciptaan yang saling melengkapi. Yang satu tidak lengkap tanpa kehadiran yang lain. Hampir dalam keseluruhan kita berbeda dan saling mengimbangi. Bahkan aku sendiri pun tidak pernah percaya bahkan kita masih ada. Aku selalu tahu,cinta itu pasti akan menang. Tidak peduli aku sedang bersama siapa dan kau sudah punya yang lain. Seperti yang pernah kita ikrarkan,siapapun nanti yang jadi pendamping masing-masing,namun cinta itu masih milik kita berdua. Aku sangat paham itu.

Kini hari berganti merobek kelender. Musim tidak ketinggalan untuk berpindah tempat dan bulan pun ingin pergi ke belahan dunia lain. Kini aku pun merindumu. Saat-saat terindah yang seumur hidupku tidak akan terlupakan. Kau sudah kuanggap bagian dari separuh jiwaku. Kini,aku tak tahu dimana kau berada. Apa kabarmu dan sudahkah kau membaca buku-bukumu dan makan yang lahap.Hari ini bayanganmu hadir begitu kuat dan senyumku mengembang perlahan mengingat saat-saat itu. Aku tidak pernah menyesal mencintaimu. Tidak akan pernah.

Kau tidak usah kwatir. Aku disini baik-baik saja. Kau tidak perlu membawakan sarapan pagi,karena aku sudah belajar makan di pagi hari. Kau tidak usah lagi ingatkanku jaga kesehatan karena pesanmu itu sudah mendarah daging dan kau tidak perlu sungkan lagi untuk datang kapan pun kau mau. Karena pintu sekre itu akan selalu menyambutmu. Jika kau tidak mau datang ,kau bisa hubungi aku lewat telfonmu. Seperti minggu-minggu yang masih bisa dihitung dengan jari. Tapak-tapak kakimu,suara ibu warung yang tiap hari bertanya tentangmu dan seekor anjing peliharaan yang mungkin sudah rindu akan bau parfum-mu. Kau tetap akan menjadi cinta dan teman bagiku.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

mangga ujang......!!!!!

Anonim mengatakan...

aku akan menunggumu

Posting Komentar

Beri Komentar Anda Di Sini :