Di Persimpangan Jalan

Di Persimpangan Jalan

Persimpangan jalan menggambarkan arah,pilihan dan tujuan. Bung Karno saja pada saat detik-detik sekutu mengebom Hiroshima dan Nagasaki juga berada di persimpangan antara memproklamirkan Indonesia merdeka atau tidak.Begitu juga denganku saat ini. Ada yang pergi dan ada yang datang. Dia hadir mengisi cakrawala berpikirku,memperkaya khasanah khayalanku,menambah panjang deretan mimpi-mimpi indahku dan menambah segar udara pagi yang setiap hari kuhirup. Dia laksana mawar muda segar yang tak pernah layu. Merahnya bahkan membuatku tak pernah merasa jemu. Namun,ada sesuatu yang membuatku tertahan untuk memilikimu. Sesuatu yang belum mampu kujelaskan dengan untaian kata.Di persimpangan jalan kini ku berada. Berdiri sambil mengumpulkan bundelan-bundelan keyakinan untuk melangkah ke jalan yang tepat.

Aku tak mengenalmu,tapi aku bisa merasakanmu.Ceriamu adalah semangatku.Ceritamu laksana kumpulan rangkaian hari yang ingin sekali kau dendangkan di telingaku. Namun,lagi-lagi ini adalah perasaanku.Aku tak pernah tahu perasaanmu. Kau wanita pujaan, jawablah apa yang sedang kurasa. Katakan Iya maka kan kujadikan kau ratuku. Katakan tidak agar ku bisa memilih jalanku. Di persimpangan jalan ku berada.Menunggumu memegang sebelah tanganku menuju ke jalan menuju hatimu.

0 komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar Anda Di Sini :