Minggu, 2 Mei 2010
Sisa tidak tenang semalam, membuat
pagi ini serasa lebih cepat. Malam tadi aku dihantui. Sangat tidak enak rasanya
belakangan ini harus selalu dikejar-kejar bayangan yang tak bisa aku hindarkan.
Aku memang tidak bisa melihatnya, tapi sangat jelas aku rasakan kehadiranya.
Sudah hampir sebulan ini hari-hari serasa sangat berat. Putaran jarum jam
membuatku benci. Bagai menegakkan benang basah, aku mengutuk waktu. Namun,
bayangan itu selalu menghantuiku. Dia datang setiap pagi, dan malam ini, dia
bersamaku seharian di kamar kos mungil ini. Buliran-buliran keringat dan bau
asem badanku pun tak kuhiraukan lagi, aku ingin lepas dari tekanannya. Tunggu
dulu, ini bukan soal rajin berdoa, ini juga bukan karena malas ke dukun. Doa
sudah dikirimkan dan dukun saya kira tidak perlu ada. Sudah 12 jam aku sendiri
di kamar ini, bunyi keyboard menari-nari menimbulkan suara yang gaduh. Suara
bantingan buku-buku dan lembaran kertas yang membuka – menutup membuat irama
dalam kamar ini terasa hidup. Dia datang, mendekat..mencium aroma kemalasanku,
membuatku segera menggenggam pena yang berujung tajam. Kupegang pena tajam itu,
kuacungkan dan kutikamkan ke dalam kertas-kertas berkas skripsiku. Ya, Aku
dihantui skripsi dan harus lulus bulan ini...
Aku minta maaf ibunda, anakmu telat
lulus. Aku tahu kau kecewa walau tak sekalipun kau tampakkan di raut wajahmu.
Dulu, aku pernah berjanji, aku mahasiswa yang lulus paling cepat dengan predikat
cum laude. Janji itu muncul karena aku paling telat masuk kuliah, jadi kalau ga
lulus duluan, ya ketuaan dong. Namun, aku bukanlah menabur angin, aku sedang
menabur kesabaran dan kegigihan. Sabar karena harus menghadapi dosen pembimbing
yang susahnya minta ampun untuk aku mengerti. Gigih, karena aku memang
mengerjakan, namun bak terjangan semangat yang tak punya pintu, akhirnya aku
mati kelelahan.
Skripsi memang bisa tergelincir
menjadi skripSHIT buat yang hanya menggerutu. Tapi buatku tidak. Skripsi
hanyalah ujian kecil. Sama seperti kerikil-kerikil kecil kehidupan yang
sebenarnya bisa dilalui. Seorang teman pernah bilang “skripsi juga adalah
bentuk ujian dari Tuhan”. Perkataannya telak memukulku,mengkandaskan ke sumur
terdalam. Aku malu. Teman Tadi menyambung perkatannya “ sudahkah anda berdoa
pada-Nya?”.
0 komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar Anda Di Sini :